5-Hydroxymethylfurfural (HMF) memainkan peran penting sebagai prekursor bahan bakar dan bahan kimia berbasis bio. Dapat dihidrogenasi untuk menghasilkan 2,5-dimethylfuran (DMF), alternatif bahan bakar terbarukan yang menjanjikan untuk bensin. DMF dikenal dengan kepadatan energi yang tinggi dan sifat pembakaran yang sangat baik, menjadikannya kandidat yang ideal untuk digunakan dalam mesin pembakaran internal. HMF dapat dikonversi lebih lanjut menjadi asam levulinic, yang merupakan perantara penting dalam produksi polimer berbasis bio, plasticizer, pelarut, dan bahkan bahan kimia pertanian. Transformasi ini menawarkan jalur untuk menggantikan bahan kimia yang diturunkan dari minyak bumi dan bahan bakar dengan alternatif terbarukan, sehingga berkontribusi pada penghijauan industri kimia dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Salah satu aplikasi HMF yang paling signifikan adalah dalam sintesis polimer berbasis bio, terutama melalui konversi menjadi 2,5-furandicarboxylic acid (FDCA). FDCA adalah monomer kunci yang digunakan dalam produksi polietilen furanoat (PEF) berbasis bio, yang dapat berfungsi sebagai alternatif berkelanjutan untuk polietilen tereftalat (PET), yang biasa digunakan dalam bahan kemasan, tekstil, dan botol. PEF menunjukkan sifat mekanik yang unggul, termasuk ketahanan penghalang yang lebih baik terhadap gas (seperti oksigen dan karbon dioksida) dan cairan, menjadikannya bahan yang ideal untuk pengemasan produk yang membutuhkan umur simpan yang ditingkatkan. PEF dapat terurai secara hayati dan dapat didaur ulang, berkontribusi pada pengurangan limbah plastik dan memajukan prinsip -prinsip ekonomi melingkar. Berhasil komersialisasi PEF dan polimer berbasis FDCA lainnya diharapkan untuk mengubah industri pengemasan dan plastik dengan memberikan pilihan yang lebih berkelanjutan dibandingkan dengan plastik berbasis minyak bumi tradisional.
HMF juga dapat dikonversi menjadi pelarut berbasis bio, yang semakin banyak digunakan di berbagai sektor industri, termasuk cat, pelapis, produk pembersih, dan formulasi farmasi. Misalnya, eter berbasis HMF dapat diproduksi, yang berfungsi sebagai pengganti yang berkelanjutan untuk pelarut petrokimia tradisional. Pelarut ini tidak hanya terbarukan tetapi juga menunjukkan sifat solvabilitas yang sangat baik sementara menjadi kurang beracun dan tidak stabil dibandingkan dengan rekan-rekan yang diturunkan dari minyak bumi. Penggunaan pelarut yang diturunkan dari HMF memungkinkan produsen untuk mengurangi ketergantungannya pada bahan kimia berbahaya, sehingga meningkatkan keselamatan pekerja dan mengurangi dampak lingkungan dari proses industri.
HMF dapat mengalami berbagai transformasi katalitik untuk menghasilkan senyawa aromatik bernilai tinggi seperti furfural, aldehida aromatik, dan asam aromatik. Senyawa ini adalah blok bangunan utama untuk berbagai aplikasi industri, termasuk pembuatan plastik, resin, rasa, dan wewangian. Misalnya, furfural digunakan dalam produksi alkohol furfural dan alkohol furfuryl, yang keduanya digunakan dalam pembuatan resin untuk pengecoran dan perekat, serta dalam industri kimia sebagai pelarut dan perantara. Kemampuan untuk mensintesis senyawa aromatik yang berharga ini dari HMF membantu membangun rantai pasokan berkelanjutan untuk bahan kimia yang secara tradisional berasal dari sumber yang tidak terbarukan.
Karena 5-hydroxymethylfurfural (HMF) diproduksi dari biomassa, ia secara inheren menawarkan rute karbon-netral untuk memproduksi bahan kimia dan bahan, karena karbon yang dilepaskan selama konversi menjadi bahan kimia atau bahan bakar diimbangi oleh karbon yang diserap oleh biomassa selama pertumbuhannya. Ini menjadikan HMF komponen penting dalam transisi ke ekonomi rendah karbon. Dengan memanfaatkan sumber daya biomassa, produksi HMF dan turunannya membantu mengurangi jejak karbon dari proses industri, terutama di industri seperti bahan kimia, plastik, dan bahan bakar. HMF dapat diintegrasikan ke dalam model ekonomi sirkular, di mana biomassa terus didaur ulang dan dikonversi menjadi produk yang berharga, mengurangi kebutuhan bahan perawan dan meminimalkan limbah.